Sunday, August 4, 2013

Spiritualitas MCK vs Spiritualitas MiCeK

Seekor lebah kecil bertanya pada lebah dewasa
"Apakah engkau berdoa?"
"Tidak sering lagi. Bagiku berdoa itu biasanya meminta sesuatu, mencoba membuat kehidupan menuruti keinginan kita. Aku duduk lebih untuk menenangkan diri dan mendengar, untuk memegang kendali dari pikiranku sendiri." Jawab lebah dewasa.

"Tuhan ajarlah aku berdoa."
Abraham berbincang-bincang dengan Tuhan tentang keluh kesah banyak orang terhadap Sodom dan Gomora, dan beratnya dosa mereka. Ia terus berbicara kepada Tuhan tentang apa yang akan dilakukanNya kepada mereka. "Apakah Engkau akan membinasakan mereka, orang benar bersama dengan orang fasik itu?", tanya Abraham kepada Tuhan.
Tuhan hanya menjawab, "Aku tidak akan memusnahkan mereka."
Apa yang dilakukan Abraham adalah sebentuk doa. Di dalam doanya, ia berbicara kepada Tuhan, meminta kepastian dari Tuhan. Dan akhirnya kita tahu siapa Tuhan sesungguhnya, "Tuhan itu pengasih, Tuhan itu pengampun, Tuhan itu Mahaadil."

Doa merupakan suatu komunikasi. Di dalamnya kita bisa mempersembahkan permohonan, syukur, persembahan, maupun pujian kepada Tuhan. Demikian hidup Yesus tak pernah lepas dari doa. Doa merupakan bagian integral dalam kehidupanNya. Lihatlah Injil hari ini, Yesus berdoa. Apa yang dilakukanNya pun menjadi inspirasi para muridNya yang ingin menjadi sama seperti Dia. Para murid berkata, "Tuhan ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridNya." Jika para murid sendiri tertarik untuk dapat berdoa dan tertarik untuk menghidupi doa. Bagaimana dengan kita?'

Semua orang yang percaya kepadaNya, diundang menjadi sama seperti diriNya. Yesus berdoa, para murid berdoa, kita pun diundang untuk berdoa seperti diriNya. Ada tiga kata kunci yang digunakan Yesus dalam berdoa, yaitu MCK. MCK merupakan kependekan dari Mintalah, Carilah, dan Ketoklah. Tiga kata ini menjadi suatu semangat/spiritualitas orang beriman yang aktif mencari Tuhan di dalam hidupnya.

SPIRITUALITAS MCK
Inilah spiritualitas yang ada di dalam doa-doa kita. MCK mengandung semangat aktif (proaktif) dari pihak manusia, "Mintalah, Carilah, dan Ketoklah."
Pertama, Mintalah. Sebagai orang percaya, kita tentu boleh meminta sesuatu kepada Tuhan, sebagaimana anak berhak meminta sesuatu kepada bapanya. Tentu, Tuhan lebih memahami apa yang kita butuhkan. Maka tetaplah meminta kepadaNya tanpa berpikir bahwa segala sesuatunya akan dituruti atau terjadi sebaliknya serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Dia lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh kita.
Kedua, Carilah. Hidup yang terus mengalir tanpa henti. Hidup adalah pencarian. Apa yang kita cari? Tidak lain adalah kebenaran Tuhan. DI dalam doa yang aktif, kita diundang untuk mencari apa yang dikehendaki Tuhan di dalam hidup kita. Di dalam diriNya, kita akan selalu menemukan pengharapan.
Ketiga, Ketoklah. Keaktifan kita dalam berdoa akan membuka berbagai kemungkinan jawaban. Dengan berani mengetok, maka pintu penghapan akan selalu tersedia bagi kita.

SPIRITUALITAS MiCeK
Spiritualitas MiCeK adalah spiritualitas milik orang-orang malas, pasif. Mereka tidak mau berusaha meminta, mencari dan mengetok sebagai usaha ambil bagian di dalam tawaran rahmat Tuhan. MiCeK adalah istilah jawa yang dapat diartikan Tidur. Orang yang tidur dapat dikatakan ia tidak melakukan tindakan aktif. Ia tidak bekerja, ia tidak melakukan apa-apa. Orang yang tidur tidak bisa melihat situasi di sekitarnya, bahkan bisa menjadi tuli karenanya. Tidak heran kerap kita mendengar ungkapan-ungkapan yang keras apabila mendapati orang yang suka MICEK, "Bocah koh isine micek bae. Gaweane mung tura-turu bae. Kepriwe arep olih rejeki nek gaweane mung turu tok".
Demikian sama halnya di dalam kehidupan iman. Iman adalah tindakan aktif seseorang dalam menanggapi rahmat Tuhan kepadanya. Iman bukanlah tindakan orang-orang pasif, yang tidak mau berusaha sama sekali. Melalui doa, kita menunjukkan keaktifan (iman aktif) kita kepada Tuhan dengan meluangkan waktu, menyiapkan doa-doa, berbincang-bincang rohani dengan Tuhan. Maka, pertanyaan refleksi untuk kita, "Bagaimana kita menemukan Tuhan di dalam hidup kita, jika kita sendiri tak pernah mencariNya, jika kita pasif, kita tenang-tenang saja tanpa melakukan apa-apa."

-sgl sst ada batas, sgl sst utk Tuhan-

No comments:

Post a Comment