Thursday, August 8, 2013

Ruang Publik sederhana Di bawah Jembatan Layang Lempuyangan



 
Keramaian kota Jogja sewaktu malam, di pinggiran sekitar rel kereta api daerah Lempuyangan, tepatnya di bawah jembatan layang Lempuyangan. Saya bersama Dhani thek-thek –kongkow (nongkrong) menikmati lalu-lalang kesibukan orang-orang di sekitar rel kereta api itu. Sepasang kekasih sedang asyik bercengkrama berdua sembari nyanding teh jahe dan kopi kental khas warung angkringan, seorang ibu asyik nyuapi anaknya, dan bapak yang sibuk menjaga anak kecilnya yang baru senang-senangnya bisa berjalan agar tidak turun mendekati rel kereta api. Mereka berkumpul di satu tempat yang sama. Dan mungkin mereka punya tujuan yang tidak sama, namun mereka dikumpulkan pada suatu tempat yang sama, yang namanya ruang publik. Ruang publik, seperti alun-alun, pendopo, pasar, adalah tempat dimana orang berkumpul, berkomunikasi, berelasi, dan mengalami perjumpaan dengan semakin banyak orang. Ruang publik menjadi tempat umum yang dapat diakses oleh siapapun yang ingin terlibat di dalamnya. Lempuyangan tepatnya di bawah jembatan layang di sekitar rel kereta api itu, orang-orang berkumpul menikmati satu sisi kota Jogja sewaktu malam. Inilah salah satu ruang publik bagi mereka.

Hiburan murah di tengah kepenatan
Adanya ruang publik sederhana yang memberi tempat orang-orang berkumpul, bercengkerama di waktu senja hingga larut malam, adalah salah satu bentuk hiburan murah yang dicari banyak orang. Saya sendiri sungguh menikmati malam itu. Bagaimana mata saya memandang pernak-pernik lampu malam, lalu lalang kendaran, dan kereta api yang berjalan pelan, dan sesekali melihat pesawat, komplet !!.
Di ruang publik itu orang-orang datang melepaskan segala kepenatan, kesibukan, atau sekedar iseng mencari kesegaran di tengah hingarnya malam. Di sana hidup seakan begitu dinikmati, segarnya kopi kental membuat seluruh tubuh hangat dan segar. Demikian pikiran kita yang telah dilelahkan dengan berbagai rutinitas diajak untuk istirahat.
  
Dari sini Lahirlah sebuah Ide Gila
Tetapi ada orang-orang yang menggunakan ruang publik sebagai kesempatan untuk mengumpulkan ide, gagasan dari berbagai perjumpaan yang dialaminya. Guyonan-guyonan sederhana, ide-ide konyol terkadang mengalir dan menjadi inspirasi gila dalam menciptakan sesuatu, dan itu muncul dalam suasana santai seperti di rung publik ini.
Suasana rekreatif, santai membuat kita menjadi lepas bebas dalam mencuatkan ide-ide yang terkadang terpasung oleh keadaan. Kendati tidaklah selalu demikian. Namun lihatlah para penggerak sosial, seniman yang muncul dari pinggiran-pinggiran jalan. Mereka mencuatkan ide dari sebuah obrolan sederhana saat mereka berkumpul bersama.
Ruang publik adalah tempat dimana berbagai pribadi berjumpa. Ruang publik adalah tempat dimana kesegaran dan ide gila tertuang di dalamnya.

No comments:

Post a Comment