Keramaian
kota Jogja sewaktu malam, di pinggiran sekitar rel kereta api daerah
Lempuyangan, tepatnya di bawah jembatan layang Lempuyangan. Saya bersama Dhani thek-thek –kongkow (nongkrong) menikmati
lalu-lalang kesibukan orang-orang di sekitar rel kereta api itu. Sepasang
kekasih sedang asyik bercengkrama berdua sembari nyanding teh jahe dan kopi kental khas warung angkringan, seorang
ibu asyik nyuapi anaknya, dan bapak
yang sibuk menjaga anak kecilnya yang baru senang-senangnya bisa berjalan agar
tidak turun mendekati rel kereta api. Mereka berkumpul di satu tempat yang
sama. Dan mungkin mereka punya tujuan yang tidak sama, namun mereka dikumpulkan
pada suatu tempat yang sama, yang namanya ruang publik. Ruang publik, seperti
alun-alun, pendopo, pasar, adalah tempat dimana orang berkumpul, berkomunikasi,
berelasi, dan mengalami perjumpaan dengan semakin banyak orang. Ruang publik
menjadi tempat umum yang dapat diakses oleh siapapun yang ingin terlibat di
dalamnya. Lempuyangan tepatnya di bawah jembatan layang di sekitar rel kereta
api itu, orang-orang berkumpul menikmati satu sisi kota Jogja sewaktu malam.
Inilah salah satu ruang publik bagi mereka.
Hiburan
murah di tengah kepenatan
Adanya ruang publik sederhana yang memberi tempat
orang-orang berkumpul, bercengkerama di waktu senja hingga larut malam, adalah
salah satu bentuk hiburan murah yang dicari banyak orang. Saya sendiri sungguh
menikmati malam itu. Bagaimana mata saya memandang pernak-pernik lampu malam,
lalu lalang kendaran, dan kereta api yang berjalan pelan, dan sesekali melihat
pesawat, komplet !!.
Di ruang publik itu orang-orang datang melepaskan
segala kepenatan, kesibukan, atau sekedar iseng mencari kesegaran di tengah
hingarnya malam. Di sana hidup seakan begitu dinikmati, segarnya kopi kental
membuat seluruh tubuh hangat dan segar. Demikian pikiran kita yang telah
dilelahkan dengan berbagai rutinitas diajak untuk istirahat.
Dari
sini Lahirlah sebuah Ide Gila
Tetapi ada orang-orang yang menggunakan ruang publik
sebagai kesempatan untuk mengumpulkan ide, gagasan dari berbagai perjumpaan
yang dialaminya. Guyonan-guyonan sederhana, ide-ide konyol terkadang mengalir dan menjadi inspirasi gila dalam
menciptakan sesuatu, dan itu muncul dalam suasana santai seperti di rung publik
ini.
Suasana rekreatif, santai membuat kita menjadi lepas
bebas dalam mencuatkan ide-ide yang terkadang terpasung oleh keadaan. Kendati
tidaklah selalu demikian. Namun lihatlah para penggerak sosial, seniman yang
muncul dari pinggiran-pinggiran jalan. Mereka mencuatkan ide dari sebuah
obrolan sederhana saat mereka berkumpul bersama.
Ruang publik adalah tempat dimana berbagai pribadi
berjumpa. Ruang publik adalah tempat dimana kesegaran dan ide gila tertuang di
dalamnya.
No comments:
Post a Comment