1 Juni
Santo Yustinus, Martir
Yustinus
lahir dalam keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil (abad ke-2). Keluarga
memberikan pendidikan yang baik sejak kecilnya. Ia tertarik untuk belajar filsafat
dan Kitab Suci. Kiprah hidupnya sangat terkenal. Ia mengajar di banyak tempat
sekaligus menulis tentang berbagai masalah, terutama yang menyangkut pembelaan
ajaran iman yang benar.
Buku
terpopuler yang dihasilkan olehnya adalah First Apology, yang di dalamnya
memuat ajaran tentang Ekaristi dan Liturgi. Buku lainnya, "Percakapan
dengan Truphon Yahudi", Yustinus menulis: "Meski kami orang Kristen
dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong- moncong binatang
buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman
kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus,
bertobat dan menjadi saleh."
Ketika
berada di Roma, Yustinus ditangkap bersama para martir lain untuk kemudian
disesah dan dipenggal kepalanya. Peristiwa ini terjadi pada tahun 165. Yustinus
dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba. (www.imankatolik.or.id)
Inspirasi Rohani
Ada banyak
cinta yang kita terima dariNya, dan Ia tanamkan di dalam hati kita. Namun,
sebagai manusia yang rapuh, kita tidak selalu mampu menjaga dan
mempertanggungjawabkannya sampai benar-benar berbuah cinta. Kehidupan terkadang
menjadi mandul di tangan kita. Sebab kita tak selalu benar-benar mencintaiNya.
Alhasil hidup berlangsung sebagai jalinan peristiwa yang berlalu tanpa makna,
hidup hanyalah kesempatan untuk menghabiskan waktu tanpa hasil apa-apa. Seperti
pohon ara (umumnya seperti pohon yang bisa menghasilkan buah) yang sesaat
berbuah, lantas harus mati karena ia tak bisa berbuah lagi....
Tuhan bantu
aku mewujudkan cintaMu, ijinkan aku membagikannya di dalam kehidupan. Sebab aku
telah menerima cinta, aku pun ingin memberi cinta untukMu dan sesama.
-sgl sst ada
batas, sgl sst utk Tuhan-
No comments:
Post a Comment