Friday, June 14, 2013

Mohandas Karamchand Gandhi

Latar belakang Gandhi

Gandhi lahir pada 02 Oktober 1869 di Porbandar. Istrinya bernama Kasturba. Mereka menikah saat usia 13 tahun. Setelah beranjak dewasa, Gandhi hijrah ke Inggris untuk belajar ilmu hukum. Ia beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Itu terlihat jelas melalui penampilannya yang "ke-inggris-an". Namun penampilannya mulai berubah saat ia mulai memperjuangkan hak-hak rakyat, khususnya kaum Paria (Kasta terendah), para petani dan pekerja pabrik yang miskin di India. Ia tidak lagi menggunakan pakaian-pakaian luar negeri. Ia mulai mengembangkan sarana dan prasarana lokal untuk membangkitkan ekonomi pedesaan dan mengurangi kemiskinan. Pakaian yang ia kenakan adalah pakaian 'dhoti' (pakaian pinggang buatan rumah warna putih, alas kaki sederhana dan sebuah selendang.

Perjuangan-perjuangan Gandhi

Awal perjuangannya berangkat dari keberpihakannya kepada Inggris dengan harapan bahwa komunitas India akan menerima penghargaan dari penguasa Inggris, misalnya pengurangan hukuman rasial maupun status kemerdekaan. Namun realitanya berbeda, Inggris justru menganiaya India. Situasi inilah yang memanggil Gandhi untuk bergerak, berjuang membela orang-orang miskin di India. Ia mengajarkan tentang Pertama, Satyagraha (Tuntutan pada kebenaran). Gandhi memperjuangkan kebenaran tanpa adanya kekerasan. Kedua, Hartal (Ia memperjuangkan orang-orang miskin dengan mengadakan mogok nasional sebagai bentuk protes). 

Kemerdekaan yang terus diperjuangkan

Gandhi banyak memperjuangkan bangsa India. Ia banyak berkorban untuk mengangkat orang-orang miskin di India. Gandhi menginginkan suatu kemerdekaan bagi sesamanya. Kemerdekaan dari perbudakan, kemerdekaan dari penjajahan dan lain sebagainya. Namun cita-cita luhur itu tidaklah mudah untuk dicapai. Gandhi selalu menghadapi hambatan dan tantangan yang membuat kemerdekaan sulit untuk dicapai. Hambatan dari dalam dan luar datang bertubi-tubi memecah kesatuan orang-orang dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sesama saudara saling membunuh demi membela Tuhan yang mereka yakini. Sulitnya memperjuangkan kemerdekaan, Gandhi sampai mengumumkan maksudnya untuk berpuasa sampai mati. Ia berjanji bahwa puasanya akan berhenti apabila ada pertemuan dari hati ke hati antara semua komunitas. Niat ini benar-benar dilakukan olehnya, yang menggetarkan pemerintah India. Akhirnya pemerintah memberi jaminan akan terpenuhinya tuntutan Gandhi tersebut.
Apa yang dibuat Gandhi adalah suatu cita-cita luhur bagi kemanusiaan. Belum tuntas perjuangannya di India, darah kemartiran harus mengalir dari tubuhnya. Ia ditembak oleh Nathuram vinayak Godse, seorang ekstrimis Hindu. Gandhi mati, tetapi perjuangannya tetap hidup di setiap hati.





No comments:

Post a Comment